Tau gak sih asal-usul pemberian nama desa atau tempat di
Kota Kediri?
Setiap nama atau sebutan sebuah desa, pasti mempunyai maksud
dan alasan mengapa sebutan itu dapat melekat pada suatu tempat tersebut.
Misalnya karena kebiasaan masyarakatnya, keadaan tempat tersebut, atau bahkan
siapa yang pertama kali menghuni tempat itu.
Yuk kita intip daerah di Kediri mana saja yang dulunya
menyimpan sejarah.
Kita simak dahulu asal nama perempatan-perempatan di Kediri.
Perempatan Sumur Bor
Perempatan yang berada pada
persimpangan ujung selatan Jl.dhoho, ujung utara Jl.panglima sudirman, ujung
timur Jl.yos sudarso ,dan ujung barat Jl.pattimura. Persimpangan ini mendapat
sebutan perempatan Sumur Bor karena jaman dahulu pada tempat itu ada sebuah sumur artesis yang waktu itu digunakan oleh masyarakat
disekelilingnya untuk memenuhi kebutuhan akan air maupun masyarakat. Oleh sebab
itu lah masyarakat lebih mengenalnya dengan nama perempatan Sumur Bor.
Mengarah ke timur. Kita jumpai perempatan lagi, Reco
Pentung.
Perempatan Reco Pentung
Perempatan ini berada pada
ujung timur jalan Pattimura dan ujung selatan jalan Joyoboyo. Perempatan ini dulunya
ada sebuah patung yang membawa tongkat. Patung ini dahulunya milik seorang
Tionghoa yang diletakkan pada tengah kolam yang terdapat di rumahnya. Kini
patung ini berada di belakang sebuah toko.
Menuju arah utara perempatan Reco Pentung, terdapat
perempatan yang mendapat sebutan perempatan Ringin Sirah.
Perempatan Ringin Sirah
![]() |
Add caption |
Terletak di sebelah pusat
perbelanjaan Kediri Mall atau Pasaraya Sri Ratu. Pemberian nama perempatan ini
berkaitan erat dengan legenda Ki Ageng Gentiri. Dia adalah seorang pencuri yang
hasilnya akan ia berikan pada masyarakat-masyarakat yang kurang mampu (kalu di
luar negeri semacam Robbin Hood gitu deh). Ki Ageng Gentiri dimakamkan dengan
tubuh terpisah, konon katanya kalau dimakamkan bersama dalam satu tempat. Ia
akan hidup kembali dan melakukan lagi aktivitas mencurinya yang meresahkan
masyarakat. Tubuhnya di makamkan di desa Banjar Mlati (area deket GOR
Joyoboyo), dan kepalanya dimakamkan di lapangan yang berada tepat di belakang
pusat perbelanjaan Sri Ratu.
Sekarang
mari beralih pada nama-nama desanya.
Desa Bandar Lor dan Bandar Kidul
Mendapat sebutan desa Bandar
karena pada jaman dahulu terdapat bandar berlabuhnya kapal-kapal dari Kerajaan
Kediri.
Desa Pandean
Jaman dahulu desa ini adalah
tempat bermukim para pande besi (pengrajin besi). Sehingga dengan gampang orang
menyebutnya Pandean.
Desa Jagalan
dulu pada tempat ini terdapat
tempat penjagalan hewan.
Desa Pakelan
Barasal dari Pekel yang berarti
kuat. Karena pada desa ini banyak dihuni masyarakat yang bermata pencaharian
sebagai pekerja kasar.
Desa Ngronggo
Desa ini dulunya adalah sebuah
hutan belantara. Ada sosok orang tua yang membabat hutan bermaksud menempati tempat ini. Orang
tersebut bernama Mbah Ronggo. Setelah hutan itu terbuka, banyak orang yang ikut
bertempat tiggal di tempat tersebut. Hingga akhirnya masyarakat menamakan Desa
Ngronggo karena untuk mengenang jasa Mbah Ronggo.
Desa Kemasan
Pada desa ini terdapat banyak
pengrajin emas.
Sekian yang saya ketahui mengenai sejarah pemberian
nama-nama tempat di Kota Kidiri. Semoga bermanfaat.
Blue Titanium Cerakote - Titanium Art - T-ITNIA
BalasHapusBlue Titanium Art camillus titanium at titanium curling iron T-ITNIA. This painting is the work of titanium legs art by TITNIA. This painting is based on titanium wedding ring the famous mens titanium rings 18th century Russian sculptor.
my latest blog post male sex dolls,dildo,sex toys,sex toys,real dolls,horse dildo,dildo,sex chair,wholesale sex toys you could try here
BalasHapusj938d4dlafz804 male sex dolls,horse dildos,sex doll,penis rings,wholesale sex toys,vibrators,horse dildo,vibrators,male sex dolls j556e9ksjma400
BalasHapus